Lagi-lagi,
KPK berusaha dilemahkan. Berbagai macam tuduhan mulai ditujukan kepada pimpinan
KPK. Mulai dari foto-foto palsu, tuduhan pemaksaan saksi untuk memberikan
kesaksian palsu, penipuan dokumen dan lain-lain. Dan terkait kasus BG, salah
seorang mantan penyidik KPK (2008-2012) mengatakan bahwa penetapan BG sebagai
tersangka oleh KPK tidak sesuai dengan SOP yang seharusnya, seperti yang baru
saja saya tonton di salah satu tv swasta tadi malam. Kita tidak bisa mengatakan
apa yang disampaikan mantan penyidik KPK tersebut apakah benar atau salah.
Sederhana
sebenarnya mengatasi kasus BG yang menjadi tersangka korupsi oleh KPK. Bapak
Presiden cukup mencari calon Kapolri baru, maka urusan akan menjadi lebih
mudah, insyaallah. Saya yakin, masih banyak polisi-polisi lain yang jauh lebih
baik prestasinya, jauh lebih baik sikap dan pribadinya dan jauh lebih bersih
dari sangkaan-sangkaan. Hanya saja, sekali lagi, memang jauh lebih mudah
menjadi penonton daripada yang ditonton, lebih mudah bicara daripada menjalani.
Saya dan mungkin sebagian orang di negara ini yang merupakan
"penonton" juga akan berpikir sesederhana itu, tapi sangat tidak
sederhana bagi aktor itu sendiri. Ada banyak tekanan terhadap beliau. Seperti
buah simalakama yang merupakan tema acara yang saya tonton tadi malam yang juga
sedang membahas kasus ini. Jika beliau melantik BG, maka beliau akan kehilangan
kepercayaan rakyat, tapi jika beliau tidak melantik BG, hubungan dengan partai
pengusung akan rusak.
Melantik
Kapolri yang bersih dari status tersangka tentu jauh lebih baik daripada
melantik kapolri yang ditetapkan jadi tersangka kan?lantas, kenapa harus
bersikeras mempertahankan tersangka? Toh, melantik kapolri yang statusnya
tersangka akan berakibat buruk sendiri bagi Polri, jika memang ternyata orang
tersebut adalah koruptor. Polri hancur, negara juga bisa hancur. Begitu juga dengan KPK, segala tuduhan terhadap pimpinan KPK sehingga menyebabkan ditetapkannya pimpinan KPK sebagai tersangka atas kasusnya masing-masing dan penetapan tersangka itu sudah sesuai dengan SOP, maka jalan terbaik adalah mengganti pimpinan KPK agar KPK tetap dapat menjalankan tugasnya dengan baik dalam memberantas korupsi. Dan tentu saja kita semua berharap tidak ada campur tangan koruptor atau pemilik kepentingan tertentu dalam pemilihan pimpinan KPK tersebut.
Jika
mereka para pemegang kekuasaan itu mencintai negara dengan tulus, mereka tidak
mungkin akan korupsi, menghancurkan atau mengadu domba institusi-insitusi
penegak hukum, dan tentu saja semua hal itu akan menghancurkan negara ini.Jika
negara ini masih dipenuhi oleh orang-orang yang sangat mencintai uang, tanpa
peduli itu haknya atau tidak, rasa-rasanya sulit untuk membayangkan akan
kemajuan negara ini. Tapi selama masih ada orang yang peduli, harapan akan
selalu ada, insyaallah. Dan saya yakin masih banyak orang-orang yang peduli.
Save KPK,
Save POLRI, Save INDONESIA
sumber gambar: diolah dari google search
Categories:
i love indonesia,
kacamataku