Sebagian kota-kota besar di Indonesia, banyak kita jumpai anak jalanan. Mereka adalah sekumpulan anak-anak, dari yang umur paling kecil hingga remaja belasan tahun yang bekerja di jalanan dengan cara bernyanyi pada umumnya. Kadang ada juga terlihat membersihkan kaca depan mobil dengan bulu ayam, dan lain sebagainya.
Mereka sering berada di perempatan jalan. Saat lampu merah menyala, mereka langsung beraksi mendekati mobil-mobil pribadi atau angkutan umum yang banyak penumpangnya.
Saat kita melihat mereka,satu sama lain entah bersaudara atau tidak, kita tidak tau. Hidup mereka dalam pandangan banyak orang adalah keras dan menyedihkan.
Tiap hari tak peduli panas atau hujan, mereka bernyanyi. Alat musik selalu dalam genggaman tangan mereka yang akan menemani mereka bernyanyi untuk mendapatkan rupiah-rupiah.
Tapi sayang, rupiah yang mereka dapatkan itu, nantinya akan diberikan kepada ibu-ibu atau bapak-bapak yang menyuruh mereka bekerja itu. ibu atau bapak itu tidak bekerja, mereka hanya menunggu uang datang dari anak-anak tersebut. Dari uang yang dikumpulkan itu, barulah anak tersebut diberi makan sekedarnya. Tapi mungkin sebagian dari mereka memang ada juga yang bernyanyi dengan keinginan mereka sendiri tanpa ada orang yang memaksa.
Entah ada atau tidak tempat yang layak bagi mereka untuk beristirahat, apalagi untuk merasakan pendidikan.
Tapi, kenapa hal seperti ini jarang sekali diperhatikan?
setiap melihat mereka bernyanyi di pintu angkot, yang terlihat hanyalah kepasrahan. Apakah mereka merasa menderita atau cuek dengan hidup mereka? Kita juga tidak tau. Melihat mereka seolah tidak punya orang tua. Tak ada yang mendidik dan sedikit kasih sayang di sekeliling mereka.
Anak-anak yang seperti ini banyak yang di eksploitasi. Mereka yang tidak tau apa-apa akan menjadi santapan empuk.
Memang butuh modal besar untuk menanggulangi masalah sosial seperti ini. Sebuah yayasan yang akan memberikan mereka pengajaran dan keterampilan, tak mungkin sanggup mereka bayar. Ini seharusnya menjadi perhatian kita semua. Jika saja tiap warga indonesia menyumbang sekitar Rp 1.000,-, mungkin sudah terkumpul miliaran rupiah. Sehingga masalah anak terlantar ini dapat diatasi dengan baik dan kualitas anak Indonesia juga menjadi lebih baik.
[ Read More ]
Mereka sering berada di perempatan jalan. Saat lampu merah menyala, mereka langsung beraksi mendekati mobil-mobil pribadi atau angkutan umum yang banyak penumpangnya.
Saat kita melihat mereka,satu sama lain entah bersaudara atau tidak, kita tidak tau. Hidup mereka dalam pandangan banyak orang adalah keras dan menyedihkan.
Tiap hari tak peduli panas atau hujan, mereka bernyanyi. Alat musik selalu dalam genggaman tangan mereka yang akan menemani mereka bernyanyi untuk mendapatkan rupiah-rupiah.
Tapi sayang, rupiah yang mereka dapatkan itu, nantinya akan diberikan kepada ibu-ibu atau bapak-bapak yang menyuruh mereka bekerja itu. ibu atau bapak itu tidak bekerja, mereka hanya menunggu uang datang dari anak-anak tersebut. Dari uang yang dikumpulkan itu, barulah anak tersebut diberi makan sekedarnya. Tapi mungkin sebagian dari mereka memang ada juga yang bernyanyi dengan keinginan mereka sendiri tanpa ada orang yang memaksa.
Entah ada atau tidak tempat yang layak bagi mereka untuk beristirahat, apalagi untuk merasakan pendidikan.
Tapi, kenapa hal seperti ini jarang sekali diperhatikan?
setiap melihat mereka bernyanyi di pintu angkot, yang terlihat hanyalah kepasrahan. Apakah mereka merasa menderita atau cuek dengan hidup mereka? Kita juga tidak tau. Melihat mereka seolah tidak punya orang tua. Tak ada yang mendidik dan sedikit kasih sayang di sekeliling mereka.
Anak-anak yang seperti ini banyak yang di eksploitasi. Mereka yang tidak tau apa-apa akan menjadi santapan empuk.
Memang butuh modal besar untuk menanggulangi masalah sosial seperti ini. Sebuah yayasan yang akan memberikan mereka pengajaran dan keterampilan, tak mungkin sanggup mereka bayar. Ini seharusnya menjadi perhatian kita semua. Jika saja tiap warga indonesia menyumbang sekitar Rp 1.000,-, mungkin sudah terkumpul miliaran rupiah. Sehingga masalah anak terlantar ini dapat diatasi dengan baik dan kualitas anak Indonesia juga menjadi lebih baik.
