Banner 468

home sweet home

Posted by muty on - -

ne dia kota kelahiranku...bukittinggi
aku memang bukan orang bukittinggi asli, tepatnya aku tinggal di bukittinggi coret, kata orang gitu istilahnya.
yaitu daerah yang berada tepat di pinggir kota bukittinggi, tapi aku memang lahir di bukittinggi.
kalo lagi kangen rumah, jadi asik lihat2 foto di rumah.

di rumah, kalo cuaca lagi cerah...suka fotoin langit biru lho...jadi kangen rumah...

[ Read More ]

Berjalan Dapat Mencegah Wanita Untuk Stroke: WHS Long-Term Follow-Up

Posted by muty on - -

8 april 2010 - wanita yang berjalan dua jam atau lebih dalam seminggu, apalagi dalam langkah cepat, cendrung lebih terhindar terhadap stroke daripada wanita yang tidak berjalan, berdasarkan penemuan dari Women's Health Study (WHS).
Resiko terjadinya stroke lebih rendah 30% pada wanita yang berjalan 2 jam atau lebih tiap minggu. Apalagi wanita yang berjalan cepat (>4.8 km/hour) memiliki resiko 37% lebih rendah daripada yang tidak sering berjalan kaki.
Wanita yang berjalan minimal 2 jam tiap minggu jugga memiliki resiko 57% lebih rendah terkena hemorrhagic stroke daripada yang tidak ada berjalan kaki. Apalagi jika berjalan cepat yaitu lebih dari 4.8 km/hour memiliki resiko 68% lebih rendah terkena hemorrhagic stroke daripada yang tidak. Menariknya, pada beberapa penelitian, aktifitas fisik yang giat tidak dihubungkan dengan resiko stroke.
Ada perbedaan pernyataan antara asosiasi waktu total aktifitas fisik dan total resiko terhadap stroke iskemik, tapi hal ini oleh asosiasi tersebut berada dalam batas yang signifikan. Walaupun demikian, wanita yang melakukan aktifitas fisik lebih giat, memiliki 17% resiko terkena berbagai macam stroke daripada yang kurang beraktifitas. Selain dapat mencegah stroke, aktifitas fisik yang giat juga dapat meminimalkan penyakit jantung.
Studi penelitian
Pada penyelesaian yang telah terjadwal pada maret 2004, wanita yang berpartisipasi diundang untuk penelitian ini; 88% dari kelompok WHS masih melakukan aktifitas tersebut. Pada dasarnya, para wanita diminta untuk mengukur rata-rata waktu yang dihabiskan pada 8 kelompok yang melakukan aktifitas rekreasi selama setahun terakhir seperti jalan atau hiking, jogging, berlari, bersepeda, senam aerobic, latihan aerobic, menggunakan alat olahraga, bermain tennis atau badminton, renang, dan latihan denganintensitas rendah termasuk yoga.
Dalam penelitian, kelompok-kelompok di stratifikasi pada kelompok yang tidak melakukan aktifitas berjalan secara teratur dan pada kelompok yang berjalan dengan kecepatan kurang dari 3.2 km/hour, 3.2 to 4.7 km/hour, 4.8 to 6.3 km/hour, or 6.4 or more km/hour (a striding pace). Selama pengamatan, 579 total terjadi strokes: 473 ischemic strokes, 102 hemorrhagic strokes, and 4 strokes dengan tipe yang tidak diketahui.
"tidak ada gejala yang linear secara keseluruhan terhadap penurunan resiko total stroke terhadap kategori aktifitas yang giat...and findings for ischemic stroke again mirrored those for total stroke," the investigators observe.
Umur maupun indeks massa tubuh tidak memodifikasi hubungan antara aktifitas fisik dengan resiko stroke.
Table. Resiko stroke berdasarkan lama waktu berjalan selama 3 tahun pengamatan
Time spent walking at baseline/at 3 years (hours per week) <2/<2 <2/≥2 ≥2/<2 ≥2/≥2
Total stroke, No. of cases 117 29 26 31
Ischemic stroke, No. of cases 98 28 19 26
Hemorrhagic stroke, No. of cases 19 1 7 5

Intensitas aktifitas yang giat
As investigators observed, it is not entirely clear why there was an association between walking, a moderate-intensity activity, and stroke risk yet no association with vigorous-intensity activity. "Participation in vigorous activities was far lower than moderate activities such as walking in the present cohort," they note, "which may reduce our ability to observe an effect."
Penjelasan lain oleh Mr. Sattelmair adalah aktifitas berlebihan yang kurang seperti berjalan memiliki efek yang lebih baik pada tekanan darah, yang merupakan factor resiko yang signifikan untuk hemorrhagic and ischemic stroke.
Jalan cepat
Commenting on the study to Medscape Neurology, Frank Hu, MD, PhD, Harvard School of Public Health, noted that findings from the Nurses’ Health Study published in the Journal of the American Medical Association 10 years ago on which he was the first author mirror those reported in the current WHS study (2000;283:2961-2967).
"kami menemukan bahwa peningkatan aktifitas fisik termasuk jalan cepat dapat mencegah serangan stroke, terutama iskemik stroke, pada wanita usia pertengahan dan wanita usia tua," Dr. Hu said, "and in our study, the predominant form of physical activity was walking as well."
Ada hubungan “respon dosis” antara banyak waktu yang digunakan untuk berjalan dengan penurunan resiko stroke pada penelitian Nurses' Health Study, dan wanita yang berjalan lebih cepat memiliki resik lebih rendah terserang stroke daripada yang lain.
Inti dari hal ini adalah aktifitas fisik, memiliki keuntungan untuk mencegah stroke," Dr. Hu concluded.
The WHS was supported by grants from the National Institutes of Health. Mr. Sattelmair is a part-time employee of the Dossia Consortium. Dr. Hu has disclosed no relevant financial relationships.
Stroke. Published online April 6, 2010.
NB: tulisan ini bersumber dari artikel kesehatan medscape. Saya mohon maaf atas salah arti dan ada beberapa kalimat yang masih dalam bahasa inggris.

sumber gambar: google search
[ Read More ]