Banner 468

Unzhuru…

Posted by muty on - -

life (FILEminimizer)
“Saya selalu menyarankan ini, jika kalian masih muda, punya banyak waktu luang, tidak memiliki terlalu banyak keterbatasan, maka berkelilinglah melihat dunia. Bawa satu ransel di pundak, berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain, dari satu desa ke desa lain, dari satu lembah ke lembah lain, pantai, gunung, hutan, padang rumput, dan sebagainya. Menyatu dengan kebiasaan setempat, naik turun angkutan umum, menumpang menginap di rumah-rumah, selasar masjid, penginapan murah meriah, nongkrong di pasar, ngobrol dengan banyak orang, menikmati setiap detik proses tersebut.  Maka, semoga pemahaman yang lebih bernilai dibanding pendidikan formal akan datang. Dunia ini bukan sekadar duduk di depan laptop atau HP, lantas terkoneksi dengan jaringan sosial yang sebenarnya semu. Bertemu dengan banyak orang, kebiasaan, akan membuka simpul pengertian yang lebih besar. Karena sejatinya, kebahagiaan, pemahaman, prinsip-prinsip hidup itu ada di dalam hati. Kita lah yang tahu persis apakah kita nyaman, tenteram dengan semua itu. Nah, kalau kalian punya keterbatasan, lakukanlah dalam skala kecil, jarak lebih dekat, dengan pertimbangan keamanan lebih prioritas. Itu sama saja. Lihatlah dunia, pergilah berpetualang, perintah itu ada dalam setiap ajaran luhur.” (dikutip dari tere liye)

surat al-mulk:
67:15. Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.

Mungkin ayat diatas adalah salah satu firman allah yang sesuai dengan nasihat dari tere liye tersebut, (jika saya salah, tolong kritiknya  y…^^). Membaca postingan dari tere liye tersebut, saya jadi teringat akan nasihat abang saya. sejak dulu, dia seringkali mengatakan kepada saya, “jalan-jalan, melihat alam, keliling dunia itu ada dalam perintah agama lho,” saya yang waktu itu masih sangad sangad tidak mengerti dengan agama (sekarang belum terlalu juga shEye rolling smile, hehe) merasa aneh dengan apa yang dikatakan abang saya tersebut, “lho, kok agama nyuruh umatnya jalan-jalan?”
Seiring bertambahnya umur dan ilmu, saya mulai mengerti bahwa kita disuruh allah untuk berjalan-jalan, berkeliling sambil memperhatikan. Memperhatikan semua hal, kekuasaanNya, kebiasaan orang-orang disekitar, hal-hal yang terjadi di sekitar dan lain-lain, seperti kata tere liye, dengan begitu pemahaman kita akan banyak hal akan bertambah. Kita akan mudah memahami orang lain dan memahami setiap proses dalam hidup kita. Semoga kita bisa menjadi orang yang lebih memahami ^^…
"rabbizidni 'ilman warjugni fahman",aamiiin

sumber gambar: google search

Categories: