Sejak
pertama aku melihatnya tumbuh lebih besar, aku tidak pernah melihat kedua
matanya terbuka lebar. Satu kali aku melihat salah satunya sedikit terbuka,
hanya itu. Kedua matanya seperti di-lem oleh kotoran matanya. Dia tidak pernah
mau makan, selalu diam dan menyendiri.
Sejak
kemarin, aku mencoba membersihkan matanya dengan kapas basah, tak ada hasil.
Hari ini tiba-tiba aku teringat untuk memberinya minum agar dia lebih kuat. Aku
buatkan susu. Aku coba meminumkannya, tapi dia sendiri bahkan tidak mau membuka
mulutnya. Aku tidak tau apa yang salah dengannya. Sesekali aku paksakan juga
hingga akhirnya mulutnya sedikit terbuka dan dia mencoba mengecap
sedikit-sedikit. Tapi itu hanya berlangsung sebentar. Sepertinya dia tidak
tertarik untuk mengisi perutnya.
Sore
ini, aku coba lagi memberinya susu, sedikit-sedikit dapat masuk ke mulutnya.
Badannya hampir basah karena tumpahan air susu yang kucoba masukkan kemulutnya.
Air susu itu tidak habis dan aku tidak bisa memaksanya lagi. Aku pergi
mengambil kain yang sengaja kubasahi untuk melap badannya yang terkena tumpahan
air susu. Dia mulai bersuara ketika aku lap, entah karena merasa dingin atau
apa.
Aku
kemudian memindahkannya ke tempat yang lebih hangat, tiba-tiba saja dia seperti
sesak, kesulitan mengambil nafas. Aku kira dia merasa kesempitan, akhirnya aku
pindahkan lagi ke tempat yang lebih lapang agar dia lebih leluasa bergerak.
Ternyata, dia mulai meregang. Aku tepuk-tepuk sedikit punggungnya karena
khawatir pernafasannya tersumbat oleh air susu yang salah masuk ke saluran
nafas. Tapi kemudian aku yakin bukan karena itu, kalau seandainya pernafasannya
kemasukan oleh air, pasti sejak setelah minum tadi dia sudah mulai sesak nafas.
Lama-lama, dia hanya bisa bernafas sesekali. Selang sekitar 10 detik tiap
nafas. Akhirnya, dia tidak menghirup lagi setelah menghembuskan nafas yang
ketiga. Aku kasian sekali melihatnya. Dia kucing yang masih kecil.
Dan
ketika itu terjadi, aku menyadari malaikat maut didekatku. Atau aku yang tidak
tau kalau ternyata malaikat izrail itu seringkali berada di dekatku?Ternyata
memang, sesungguhnya kematian itu dekat. Dan aku melihat proses sakaratul maut
itu, walaupun hanya melalui seekor binatang.
Categories:
humaniora