Setiap orang pasti tau dan pernah melihat obat, yaitu sesuatu yang dimakan atau digunakan ketika seseorang sakit agar tercapai kesembuhan. Mari kita baca dahulu pengertian obat menurut departemen kesehatan tahun 2006 tentang kebijakan obat nasional, obat adalah sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistim fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan dan kontrasepsi. Sedangkan pengertian obat di dalam sebuah buku farmakologi oleh bertram katzung adalah substansi yang membawa perubahan pada fungsi biologis melalui aksi kimianya.
Hari ini kita hanya akan berbicara tentang obat sintetis atau obat dari bahan non-alami. Setiap obat yang masuk ke dalam tubuh kita akan diproses atau dimetabolisme (dalam hal ini kita hanya berbicara terkait obat yang masuk ke dalam tubuh secara oral). Hati adalah organ utama yang memetabolisme obat. Jaringan lain yang memiliki aktifitas metabolisme yang cukup berarti adalah ginjal salah satunya.
Salah satu fungsi obat memang sebagai penyembuh, tapi setiap kali hati terpapar oleh obat yang masuk ke dalam tubuh itu maka semakin cepat pula proses pengrusakannya. Karena itulah, obat tidak selamanya berfungsi sebagai obat, pada penggunaan yang tidak tepat obat malah dapat menyebabkan penyakit baru atau memperparah penyakit yang sudah ada.
Jadi, ketika anda sakit, jangan gunakan obat seandainya penyakit anda dapat sembuh tanpa obat, terutama untuk penyakit-penyakit yang sifatnya ringan, misalnya ketika demam anda dapat memperbanyak istirahat, banyak minum air hangat, makanan teratur dan gizi yang cukup. Insyaallah sembuh.
Sumber:
1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2006). Kebijakan Obat Nasional.
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia
2. Katzung, Bertram G. (2007). Basic & Clinical Pharmacology (10th edition). New
York: McGraw-Hill Companies
sumber gambar: google search
artikel ini juga ada disini