Banner 468

The Raid

Posted by muty on - -


The Raid: Redemption (2011), ketika pertama kali mendengar tentang film ini dari teman yang katanya mendapatkan banyak respon positif karena "kekerasannya" baik dari dalam maupun luar negri membuat saya penasaran.Saya kemudian menontonnya dan ternyata benar. Ada adegan-adegan kekerasan yang seharusnya tidak boleh diperlihatkan tapi malah diperlihatkan secara vulgar dalam film ini. Dan saya belum pernah menonton film laga yang lebih "keras" dari film ini.

Film ini mendapatkan penghargaan, salah satunya Midnight Madness award pada Toronto International Film Festival (TIFF) 2011. Banyak yang bangga film ini dilirik dunia, tetapi saya lebih banyak khawatir karena adegan "kekerasan" dari film ini. Walaupun beberapa adegan kekerasan tersebut hanyalah visual yang dibuat secara digital, kekerasan tetaplah kekerasan. Seperti video game  yang memiliki rating game, ada game untuk anak 3 tahun ke atas, ada yang boleh dimainkan semua umur , ada yang untuk remaja dan ada yang hanya boleh dimainkan usia dewasa karena ada "kekerasan" di dalamnya baik berupa tindakan maupun perkataan.

Apabila seseorang sering menonton kejadian/adegan kekerasan baik itu nyata atau sandiwara berulang-ulang, maka hal itu sedikit banyaknya akan berpengaruh negatif pada psikologisnya, dewasa apalagi anak-anak. Anak-anak yang sering menonton tontonan yang mengandung kekerasan akan menjadi kurang sensitif terhadap sakit yang diderita orang lain (kurang empati), bisa menjadi anak yang sangat penakut, atau juga menjadi orang yang suka berbuat kerusakan dan kejahatan terhadap orang lain (1). Akhir-akhir ini semakin banyak terdengar kasus-kasus kekerasan. Seorang anak yang memukuli juniornya kelas 5 SD di Jakarta hingga meninggal baru-baru ini, atau juga sikap senioritas dan sewenang-wenang  mahasiswa STIP Jakarta yang juga menyebabkan seorang juniornya meninggal, menurut saya itu merupakan salah satu peran yang besar dari tontonan yang mengandung kekerasan dan tidak mendidik.

Dan bagi saya lebih sangat disayangkan karena film The Raid ini merupakan film Indonesia  walaupun disutradarai oleh seseorang berkebangsaan Inggris. Bayangkan saja, negara - negara barat saja yang kasus kekerasan yang terjadi disana jauh lebih banyak daripada yang terjadi di Indonesia, tidak memproduksi film laga dengan kekerasan sevulgar itu (setidaknya hingga tulisan ini dibuat). Dan pujian atas The Raid dari negara lain, bagi saya itu bukanlah pujian. 

Maret lalu, The Raid 2 sudah rilis dan kabarnya bakal ada The Raid 3. Saya khawatir, akan semakin banyak kasus kekerasan yang terjadi di negara ini yang mungkin sedikit banyaknya dipengaruhi oleh tontonan yang tidak baik.


sumber:
  1. http://www.apa.org/research/action/protect.aspx

           sumber gambar: google search

Categories: ,