Banner 468

Kehancuran Abbasiyah

Posted by muty on - -


Dahulu ada sebuah kerajaan yang bernama daulat bani abbasiyah yang berkuasa sekitar tahun 750M-1258M dengan pusat kekuasaan di bagdad, Iraq. Pada masa pemerintahan khalifah (raja) yang ke-8 yang bernama al mu'tashim, orang keturunan turki hanya dijadikan pengawal pribadi atau tentara, sedangkan pada masa pemerintahan khalifah  yang ke-9 yang bernama al watsiq, tentara turki mencapai taraf kedudukan yang amat tinggi. Bahkan seorang tentara turki yang bernama asyinas diberi gelar sultan, dimana ia mempunya hak-hak selain yang berkaitan dengan ketentaraan. Bahkan  budak istana  yang merupakan pengikut asyinas yang bernama wasif dan itakh menjadi begitu berpengaruh. 
Ketika alwatsiq wafat, beliau tidak melantik siapapun sebagai putra mahkota bakal penggantinya. Hakim agung, para wazir (menteri) dan mayoritas kalangan istana sepakat untuk mendukung pengangkatan anak al watsiq sebagai penggantinya. Akan tetapi, wasif dan itakh menolaknya dan lebih memilih saudara al watsiq yaitu al mutawakkil sebagai penggantinya.
Al mutawakkil akhirnya dilantik menjadi khalifah daulat bani abbasiyah ke-10. khalifah al mutawakkil adalah khalifah yang lemah dalam hal kepemimpinan. Khalifah ini mencoba menyingkirkan orang-orang keturunan turki karena kedudukan mereka yang cukup tinggi dari khalifah sebelumnya seperti halnya asyinas dapat membahayakan daulat bani abbasiyah. Tetapi usaha khalifah tidak terlaksana dengan sempurna karena orang-orang keturunan turki bangkit memberontak bersama-sama dan akhirnya al mutawakkil berhasil terbunuh.
Setelah kematian al mutawakkil, kekuasaan dikendalikan oleh orang-orang keturunan turki. Mereka dapat memilih dan mengangkat khalifah sesuai dengan keinginan mereka. Walaupun khalifah tetap diduduki oleh bani abbasiyah tapi kekuasaan tidak lagi di tangan mereka. Pemimpin bani abbasiyah seperti boneka bagi orang-orang keturunan turki. Ada usaha untuk melepaskan diri dari kekuasaan orang-orang turki tapi selalu gagal. Masa tersebut adalah masa kemunduran bani abbasiyah. Kemudian tentara turki melemah dengan sendirinya dan muncullah tokoh-tokoh kuat yang kemudian memisahkan diri dari kekuasaan pusat di bagdad dan mendirikan dinasti-dinasti kecil.

Pemimpin yang lemah, pemimpin yang tidak lebih dari sekedar boneka, negara dikuasai asing dan adanya wilayah yang ingin memerdekaan diri merupakan beberapa hal yang menjadi awal penyebab kehancuran bani abbasiyah.  Semoga saja negara ini tidak mengalami peristiwa seperti yang dialami daulat bani abbsiyah di akhir masa kejayaannya. Legend is lesson


Sumber: buku Sejarah Kebudayaan Islam MTsN



Categories: ,